Selasa, 09 Agustus 2011

Tantangan Berat Masa Depan Islam


Dimuat di Analisisnews.com
Selasa, 09 Agustus 2011
Judul Buku : Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan Benturan dengan Barat.
Penulis       : John. L.Eposito
Penerbit     : Mizan Bandung
Tahun         : 1 Desember 2010 
Tebal          : 343 halaman
  
Tragedi 11 Sepetember 2001 menjadi awal barat terutama Amerika membenci dan memusuhi umat Islam. Sejak itu pula, usaha mengkerdilkan dan menghancurkan Islam di lakukan Barat. Islam di tuduh sebagai sumber teroris.  Seruan perang melawan terorirsme menjadi senjata ampuh bagi Amerika dan sekutu-sekutunya untuk menyerang negara-negara Islam. Bahkan, Indonesia yang sebelumnya negara aman dan damai juga ikut-ikutan memberantas terorisme. Benarkah Islam sebagai sumber teroris?
Dengan begitu, secara tidak langsung persoalan ketidaktahuan barat dalam melihat Islam dan kaum muslim menjadi penyebab faktor mereka memusuhi Islam. Bukankah, umat Islam sangat plural? Begitu juga dengan sekelompok umat Islam kecil yang ngotot berjihad berperang terhadap Barat bukan melainkn umat Islam secara keseluuhan. Ajaran Islam pun tidak menganjuran untuk memusuhi maupun membenci seseorang yang tak seideologi.
Agama pada dasarnya adalah berupa keyakinan untuk mengabdi kepada Tuhan bukan alat politik untuk melegitimasi kekuasaan. Dengan menggunakan baju agama menjadi cara yang jitu menebar benderang peang. Tentunya slah kaprah bukan? Sesuatu hal yang tidak semestinya justeru telah di salah gunakan. Dengan demikian, nampaknya bahwa Barat khusunya Amerika juga telah salah sasaran memusuhi umat Islam secara keseluruhan.
Serta tidak mampu membedakan mana Muslim yang berideologi radikal dan humanis. Dan , ini tentu menjadi sebuah kesadaran bagi kita semua umat Islam. Sebab, bila ditelusuri lebih jauh lagi perang Amerika terhadap teroris hanyalah pada arah pertarungan peradaban. Menurut sumberdata dalam buku ini, Islam saat ini menjadi salah satu agama yang paling berkembang paling pesat di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika. Jumlahnya mencapai 1,5 triliun. (hal, 21) Tentunya yang menjadi persoalan adalah bagaimana kedepan supaya agama khusunya Islam tidak dijadikan alat untuk melegetimasi kekuasaan.
Buku bertajuk, Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan Benturan Peradaban karya John L. Eposito menarik kita baca. Saat ni usaha membangun hubungan Barat dan Islam menjadi peting. Dikarenakan, ini juga menjadi persoalan politik dan keagamaan di abad kedua puluh. John. L. Eposito dalam buku ini juga mencoba berupaya menghapuskan streotip negatif dan memberi uraian yang mencerahkan tentang Islam.
Kompleksnya persoalan yang ada di internal Islam menjadi salah satu persoalan yang terlebih dahulu di selesaikan. Misalnya, konflik antar sekelompok ormas Islam. Bagaimana mungkin Islam dapat mampu mengembalikan kejayaan emas bila di internalnya sendiri masih terjadi gesekan-gesekan. Selain itu, penulis juga memperkenalkan para pembaharu Muslim dunia seperti Tariq Ramadhan, Mustafa Ceric, Amina Wadud, dan As Gym dll. Akankah, mereka sebagai pembaharu di masa depan mampu melakukan pembaharuan atas nama dan jiwa Islam? 
Pembaharuan Islam di masa depan sangat penting. Bagi saya, gagasan dan ide yang di tawarkan Eposito menarik untuk di kaji. Sebab, tanpa adanya usaha membangun kembali masa depan Islam yang lebih baik kedepan umat Islam akan semakin terburuk. Agama khusunya Islam tidak lagi bersentuhan dengan kebutuhan jiwa namun, digunakan sebagai alat legitimasi politik untuk menghalalkan segala cara. Oleh sebab itulah, kesadarann Umat Islam dalam hal ini menjadi penting. Kemudian, umat Islam juga harus berani untuk melakukan pembaruan. Mengingat, Negara-negara Islam dari Barat baik dari segi pendidikan, ekonomi, teknologi, juga ketinggalan jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar