Minggu, 03 Agustus 2014

Meraih Kebahagiaan dengan Psikologi Positif

Judul Buku      : Beyond Authentic Happiness
Penulis               : Martin Seligman
Penerbit            : Kaifa
Tahun Terbit   : 2013
Halaman            : 432 Halaman


Trauma acapkali membawa seseorang kedalam suasana yang tidak menyenangkan. Tak hanya menjadi antipati dan alergi terhadap sesuatu yang telah dialaminya namun membawa pengaruh yang amat dahsyat. Tak sedikit orang yang trauma kemudian berputus asa dalam hidupnya bahkan juga mengorbankan nyawanya. Peyakikt kejiwaan seperti trauma, jika tidak segera diobati dapat menjatuhkan dalam keterpurukan.

Padahal sebagai manusia kita tak boleh mengalami kemunduran. Dalam ajaran agama disebutkan bahwa hari esok harus lebih baik dari hari kemarin.Ironisnya, ketika seseorang sudah mulai tergeser nilai kesejahteraannya, mudah tergeser nilai kebahagiaannya. Ketika dibandingkan seorang pengemis yang dengan seribu rupiah nilai bahagianya 10, sedangkan bagi kaum atas seribu rupiah tidak bernilai sama sekali. Pemahaman yang demikian amatlah keliru.

Buku Beyond Authentic Happinessini  menjelaskan tentang berbagai tips dan trik untuk meraih kebahagiaan ala psikologi positif. Martin Seligman, penulis buku ini, memperkenalkan teori psikologi positif. Dimulai dengan arti kesejahteraan dan unsur-unsur yang memenuhi nilai kesejahteraan. Pada awalnya, topik utama psikologi positif adalah nilai kesejahteraan untuk kemakmuran. Keberadaaan kebahagiaan autentik untuk menaikkan kepuasan dalam hidup. 

Dalam hal ini terdapat tiga kelemahan, yaitu kebahagiaan yang cenderung pada perasaan senang, kepuasan hidup yang terlalu dimuliakan, dan emosi positif yang tidak terlibat secara langsung dalam pilihan-pilihan hidup itu sendiri. Kesejahteraan tidak hanya melibatkan perasaan atau nilai kemakmuran. Kesejahteraan itu sendiri dapat diubah salah satunya dengan melakukan hal-hal baik. Dan adanya psikoterapi positif. 

Menurutnya, Psikoterapi positif adalah serangkaian teknik yang efektif untuk diterapkan dengan esensi terapi dasar seperti kehangatan, empati, kepercayaan mendasar, hingga hubungan. Hasil penelitian beliau, hal demikian memungkinkan adanya kesesuaian individu klien yang depresi. Kesejahteraan juga harus dipupuk sejak dini, kepada kaum muda. Hal ini dapat dilakukan melalui sekolah, dengan bantuan teknologi. 

Belajar menghargai dan mencapai kemakmuran harus dimulai pada tahun-tahun sekolah, dan kemakmuran baru inilah yang dikembangkan oleh pendidikan positif yang bisa dipilih dunia sekarang. Salah satunya adalah dengan prestasi denga orientasi positif. Kecerdasan pun dapat berbanding lurus dengan kesejahteraan.  Disebutkan bahwa indeks prestasi semakin tinggi dibarengi dengan kedisiplinan dapat meningkatkan nilai kesejahteraan seorang siswa. Hal ini juga harus diseimbangkan dengan pengendalian diri. 

Selain adanya teori baru tentang kecerdasan, ada hal lain yang menarik dari buku ini. Yaitu teori untuk mengubah trauma menjadi pertumbuhan. Trauma adalah sesuatu di masa lalu yang cenderung memiliki kesan buruk dan meningkatkan nilai ketakutan diri. Namun, Seligman mempelajari trauma untuk meningkatkan sebuah arti kesejahteraan. Hal ini adalah sebuah pengembangan positif paska trauma, yang tidak hanya focus pada gangguan jiwa setelah trauma. Banyak orang yang mengalami depresi dan kecemasan yang mengkhawatirkan paskatrauma ini. Buku ini, juga menjelaskan tentang program positif setelah trauma. Dan dapat disimpulkan bahwa trauma sering menciptakan awal dari perkembangan positif dan kita harus mengajarkan orang lain kondisi dimana perkembangan itu dapat terjadi. Selamat Membaca!*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar