Sabtu, 06 Agustus 2011

Belajar Cerdas Berbasiskan Otak

Judul Buku: Belajar Cerdas: Belajar Berbasiskan Otak
Penulis:  Jalaludin Rakhmat
Penerbit: Kaifa
Cetakan: 1, September, 2010
Tebal:xx+ 288 halaman
Harga: Rp45.000


Sesungguhnya, didalam otak manusia, terdapat seratus miliar neuron atau sel saraf. Satu sel saraf saja rusak berdampak kesemua lini. Karena, otak kita yang mengatur seluruh fungsi tubuh. Seperti, mengendalikan prilaku, makan, tidur menghangatkan tubuh, dan menciptakan peradaban musik, seni, serta bahasa. Otak kita tidak bisa di cangkok seperti halnya ginjal dan jantung. Begitu sentral sekali otak kita. Sudahkah, kita belajar menggunakan metode berbasiskan otak? 
 
Umumnya, pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar lebih banyak menekankan pada target pencapaian kurikulum ketimbang menciptakan siswa yang cerdas. Sehingga apa yang terjadi? Kualiatas peningkatan pencerdasan bagai pelajar rendah. Bahkan, ilmu yang di peroleh di bangku pendidikan pelajar kurang mencerap dengan baik.

Buku bertajuk “Belajar Cerdas Berbasiskan Otak” hendak memperkenalkan metode baru yakni belajar cerdas dengan mengfungsikan otak.  Apa sajakah yang diuraikan penulis dalam buku ini? Buku ini, terbagi dalam beberapa pembahasan. Pertama, cerdas tentang otak kita yang menakjubkan. Kedua, pentingnya memberikan makanan bergizi pada kepada otak dan kaitannya dengan gerakan otak. Ketiga, membahas otak kita yang suka dengan tantangan. 

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita seringkali mendengarkan opini bahwa “kecerdasan seseorang tergantung pada keturunannya”. Bahkan, tidak sedikit guru berkata demikian kepada siswanya. Padahal perkataan seperti itu sangat-sangat tidaklah benar seratus persen. Sebab, terbukti banyak orang terlahir dari keturunan biasa-biasa saja mampu menjadi orang cerdas. Sebagaimana, merujuk pada penelitian Profesor Diamon. Yang telah meneliti masalah otak: “otak dapat berubah secara positif jika dihadapkan pada lingkungan yang di beri rangsangan”(hal-15)

Merangsang pikiran dengan hal-hal positif merupakan usaha mendorong seseorang pada perbuatan yang positif. Tak dapat kita bayangkan bagaimana kondisi otak kita jika di rangsang dengan hal-hal negatif. Seperti, pornografi. Sudah pasti pikiran kita akan berpikir macam-macam. Apa yang kita pikirkan dan khayalkan menjadi tidak karuan. 

Penulis buku ini, juga menawarkan kepada kita yakni lima prinsip akronim metik. Diantaranya, Modalitas belajar, peranan emosi, penggunaan pengaruh, tak sadar, pengenalan diri intelegnsi majemuk dan perubahan sekaligus otak kanan dan kiri. Kemudian, Jalaludin juga memberikan tips-tips untuk menjaga otak kita supay tetap sehat. 

Misalnya, dengan membiasakan meminum teh maupun es teh setiap hari merupakan cara termudah dan tercepat memasukan antioksidan kedalam tubuh dan otak. Makan ikan, daging unggas tanpa kulit, daging tak berlemak, dan buah-buahan adalah menu yang sehat bagi otak kita. (hal, 85)

 Saya rasa, apa yang di tawarkan Jalaludin dalam buku ini menarik bagi proses pembelajaran di lembaga pendidikan. Sehingga, nantinya pendidikan tidak hanya berorientasi pada persoalan mengejar target semata. Tetapi, juga benar-benar mencerdaskan anak-anak bangsa.paling tidak, membantu mencerdaskan otak kita karena kerusakan pada otak akibat pengabaian dan kejahilan diri sendiri. 

Buku yang di tulis oleh Jalaludin Rakhmat ini, menggugah pembaca suapaya memanfaatkan nikmat Tuhan yang berupa otak. Bagaimana, menjaga dan memfungsikannya. Dan, layaklah buku ini menjadi pegangan bagi para pendidik yang berjibaku di lembaga pendidikan. Merugi tentunya bila sampai melewatkan buku ini. Selamat membaca!

1 komentar: