Selasa, 30 Oktober 2012

"Mendamaikam Pikiran" Kunci Meraih Kebahagiaan


Judul: Happiness Inside
Penulis:  Gobind Vashdev
Penerbit:Naura Books                              
Tahun: 1, Juli  2012
Tebal: 2 halaman
Harga: Rp.45.000
ISBN: 978-602-9498-64-6

“Kehidupan sesungguhnya hanya pemberhentian sementara untuk meminum teh. Dengan meminum teh, kehidupan terasa menjadi sebuah keindahan yang dilakukan secara berlahan-lahan dengan penuh syukur”.(Filsuf orang Jawa)
 
Kehidupan adalah sebuah proses yang terus-menerus berjalan. Dalam sebuah proses sudah pasti banyak hal yang dirasakan oleh setiap manusia. Seperti, susah, senang, galau, dll.  Indahnya kehidupan bukan terlihat dari mata yang memandang, telinga yang mendengar atau lidah yang mengecap, tetapi terdapat pada arti yang kita letakan pada setiap momen kejadian hidup. Untuk itulah, memetik makna dalam setiap kejadian penting dilakukan. Sehingga, seseorang dapat merasakan kenikmatan hidup.

 Ironisnya, banyak orang rela mengorbankan kedamaian pikirannya untuk memperoleh kenikmatan hidup. Padahal segala kesenangan, kesedihan, kedamaian, dan kecemasan sangat dipengauhi oleh pikiran kita. Dengan berjuang mengumpulkan banyak materi untuk membekali kehidupan tidak menjamin kehidupan seseorang akan bahagia.  Sebenarnya, semua impian manusia berujung pada satu hal yang benar-benar dasar yang setiap orang inginkan, yaitu kedamaian pikiran.

Sesungguhnya, melalui kedamaian pikiran inilah apa yang di impikan oleh seseorang mudah diraih termasuk kebahagiaan hidup. Bukankah, hidup tidak pernah menuntut, sejatinya hanya kitalah yang menuntut diri kita untuk menjadi dan memperoleh sesuatu dari kehidupan iu sendiri?

 Gobind Vasdhev dalam buku berjudul Happiness Inside ini, mencoba membantu menjernihkan kehidupan yang sedang Anda jalani. Setidaknya, ada tiga bab utama pada buku ini yakni, Mencari Kebahagiaan, Menggali Kebahagiaan, dan Menemukan Kebahagiaan. Menurutnya, saat ini banyak orang yang menjalani kehidupan seperti sebuah perlombaan akbar. Dan barangsiapa yang mengumpulkan lebih banyak hal terutama dalam hal materi, itulah yang menjadi pemenangnya. Ironisnya, banyak diantara mereka yang gagal dalam memperleh materi maupun spiritual. Bukankah, hidup bukan semua perlombaan?

 Ditengah pesatnya kemajuan dunia tekhnologi dan informasi seperti saat ini, begitu banyak orang  yang menjalani kehidupan seperti layaknya robot. Perubahan hidup yang serba cepat menuntut seseorang menjadi budak kehidupan. Konon, siapa yang tak seperti itu akan tertindas dan tergilas oleh kehidupan itu sendiri. Penting sekiranya membuat kehidupan yang kita jalani menjadi nikmat dan penuh kedamaian lahir maupun bathin.  Walaupun, toh  kita sering mendengar, membaca, dan ikut dalam berbagai pelatihan nampak semuanya indah, tetapi hanya dapat di jalankan dalam tataran filosofis.

Kesemuanya itu, dari apa yang kita dapatkan dari buku ataupun seminar tidak hanya susah tetapi memang tidak mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disini, diri kita bukan untuk mencari cari apa yang seharusnya dilakukan, namun melakukan pembenaran-pembenaran akan berbagai kelemahan yang dimiliki diri kita. Sedangkan dalam tataran praktis sehari-hari apalagi khususnya dalam kehidupan bermasyarakat  semua baru terasa susah untuk di aplikasikannya. Ingatlah, saat kemampuan kita kecil masalah akan terlihat sangat besar dan begitu kemampuan kita besar maka masalah-masalah besar dalam kehidupan menjadi pernak-pernik kecil yang membuat kehidupan tampak berkilau.(halaman 15)

Sebenarnya, bukan masalah yang mengubah seseorang, tetapi orang tersebut yang mengubah dirinya sendiri dengan mengambil pelajaan dari setaip permasalahan. Jika sulit bagi seseorang untuk berpikir positif itu tidak lain karena pohon”positif” dalam pikiran seseorang jarang diberi makan, ketika perasaan iri dengki lebih dominan dalam diri, itu bukan karena masalah di luar atau orang lain yang menyebabkannya. Nah, disinilah peran seseorang untuk memupuk kesuburan pohon”positif” dalam diri.(halaman 9)

 Buku ini semakin menarik dibaca. Pasalnya, penulis mampu mereduksi kehidupan yang keras menjadi sedemikian halus lewat tulisan.  Dan secara khusus, buku ini juga memiliki kelebihan yang lebih jika dibandingkan dengan buku-buku lainnya, yakni buku ini terbuat langsung dari kertas pohon. Sebagai perwujudan tanda terimakasih penulis kepada alam yang sangat baik. Temukan dan dapatkan kunci kebahagian Anda lewat buku ini. Selamat membaca!

 Oleh Ahmad Faozan, penikmat buku, tinggal di Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar