Rabu, 31 Oktober 2012

Potret Dialog Iblis dengan Para Nabi


Judul: Dialog Iblis dengan Para Nabi:99 Kisah Penyegar Iman
Penulis: Aep Saepulloh Darusmanwiati
Penerbit:Zaman
Tahun: 1,2012
Tebal: 331 halaman
Harga:Rp.36.000
                  
Hati itu cenderung cepat bosan, maka lipurlah ia dengan kisah-kisah hikmah. (Ibnu Mas’ ud)

Salah satu karakteristik dari ajaran Islam yang termaktub dalam kitab suci “Al Qur’an” yakni kisah-kisah masa lampau. Dari mulai kisah penciptaan bumi, langit, malaikat, Iblis, dan manusia termaktub dalam kitab suci. Bahkan, seperempat isi kitab suci “Al Qur’an” berisikan kisah-kisah. Dan, inilah yang menjadi mukjizat Allah. Sehingga, manusia dapat mengetahui dan belajar tentang persitiwa-peristiwa masa lalu yang termaktub dalam kitab suci.

Buku ini mencoba memotret “Dialog Iblis dengan Para Nabi”dalam kitab suci”Al Qur’an. Aep Saepulloh membuka rahasia tentang trick bagaimana Iblis merayu, membujuk, dan menuntun manusia kearah kesesatan. Wahab Ibn Munabbih, menuturkan, bahwa Muhamad Saw pernah di datangi oleh Iblis dan berbincang-bincang dengannya.  Menurut pengakuan Iblis, ada lima belas golongan pengikut Nabi yang menjadi musuhnya yakni; kamu, pemimpin yang adil orang yang tak sombong. Ilmuan yang rendah hati dll. 

Sedangkan yang menjadi teman dekat Iblis yakni, Penguasa jahat, orang kaya yang sombong, pedagang yang curang, orang yang suka memfitnah, orang yang bermain-main dengan shalat, dll.(hal,53-54) Di tengah krisis spiritual yang dialami manusia pada abad modern seperti sekarang ini telah banyak menimbulkan berbagai gejolak kehidupan. Seperti, rakus, tamak, egois, dan arogant. Bahkan, menjadikan manusia kini mudah kehilangan kepercayaan diri dalam beribadah dan menghadapi kehidupannya. Dai kondang Asal Ciamis ini, mengulas 99 tema kisah. 

 Misalnya, Dialog Iblis dengan Nabi Nuh, Musa, Yahya, Musa, Kunci Meraih cita-cita, Hati-hati dengan Uang, Koruptor, Buah Kesabaran, Dilog Muhammad Saw dengan Iblis, dll. Dengan merujuk langsung Al Qur’an, Hadis, dan kitab-kitab mutabarah. Sehingga, membantu Anda untuk belajar dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Tentunya, menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan bukan?

Perubahan hidup yang semakin cepat acapkali membawa manusia bertindak dan berprilaku seenaknya sendiri. Misalnya, korupsi. Walaupun toh sudah ada aturan baik dari Tuhan langsung maupun manusia tetap saja diterobosnya. Akhirnya, manusia tidak mampu mengontrol diri yang berdampak pada kesengsaran orang banyak. Ironisnya, manusia dengan tampil sebagai perwujudan dari iblis tak pernah menyadari dan menerima kritikan.

Merebahnya malapraktik korupsi, anarkis, dan kejam di negeri ini membuat kita ikut prihatin melihatnya. Padahal, dalam kitab syarah Muslim disebutkan bahwa koruptor kelak akan menjadi orang yang sengsara.(hal,170) Pasalnya, ia akan datang membawa apa yang dia khianati itu diatas punggung dan lehernya dengan sangat berat sebagai hukumannya. Tak dapat kita bayangkan, jika para koruptor mengorupsi uang jalan, gedung, dan transportasi bagaimana ia kelak?

Iblis sebagai makhluk Tuhan yang ingkar, tidak mau mendapatkan hukuman sendirian. Ia pun sudah meminta izin Tuhan untuk menggoda manusia. Beragam cara para Iblis dalam menjalankan aksinya yakni menggoda manusia. Baik melalui Tahta, harta, isteri, suami, anak, dan kemewahan. Terpenting bagi Iblis yakni sukses mengarahkan manusia ke jalan yang sesat. Setelah sukses  iblis pun tertawa “Ha ha ha” kamu tertipu, dan aku terbebas dari apa yang kamu lakukan.(hlm 293)

Menurut anggapan saya, hanya dengan pertolongan Tuhan kita dapat menghindari dari segala macam bujukan dan rayuan Iblis. Sebab, sepandai apapun seseorang dalam hal ilmu agama masih mudah ditaklukan oleh Iblis. Jadi, tidak ada jaminan bagi mereka para ulama dan kiai yang dianggap paham agama selamat dari godaan Iblis. Dengan demikian, memohon pertolongan Tuhan dalam setiap saat patut dilakukan. Bukankah, Tuhan akan bermurah hati melindungi dan mengasihi manusia jika mau mendekatinya? 

Sebagai kelebihan dari buku ini, yakni kumpulan ceritanya yang akurat tidak sembarang bercerita. Kisah-kisah yang di angkat buku ini juga tertera rujukan yang jelas sumbernya. Sehingga Anda dapat menelusuri lebih lanjut. Penulis juga menambahkan tentang kisah soal moral, ibadah, dan ihkwal alam gaib. Tak pelak, buku ini patut untuk di baca khususnya para Dai, orangtua, dan anak-anak.)

Oleh Ahmad Faozan, penikmat buku, tinggal di Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar